KONSEP ENTREPRENEUR
1.1. Pengertian
Enterpreneur
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa
Perancis yang bermakna seseorang yang
melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture (bisnis)
yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan. Secara umum Entrepreneur
selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu demikian. Seorang
Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk
dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit.
Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru. Dalam hal ini seseorang itu mempunyai kemampuan berpikir yang kreatif dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru dengan cakap melihat suatu peluang serta berani mengambil risiko atas tindakannya. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang sangat sempit, ia justru berpikir melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan memberi peluang kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan sebagai seorang Entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang yang menerima tanggung jawab dan resiko untuk menemukan dan menciptakan peluang unik dengan menggunakan talenta, keterampilan dan energi serta menerapkan proses perencanaan strategik untuk mentransfer peluang tersebut menjadi pelayanan atau produk yang layak dipasarkan. Lebih lanjut diuraikan bahwa entrepreneurship sangat berkaitan dengan semangat imaginatif dan kreatif serta keberanian mengembangkan ide ide baru yang inovatif. Jadi seorang perawat entrepreneur memberikan pelayanan keperawatan yang berupa usaha bisnis yang menawarkan pelayanan dan asuhan keperawatan langsung, pendidikan, penelitian, administratif atau memberikan konsultasi.
Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru. Dalam hal ini seseorang itu mempunyai kemampuan berpikir yang kreatif dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru dengan cakap melihat suatu peluang serta berani mengambil risiko atas tindakannya. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang sangat sempit, ia justru berpikir melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan memberi peluang kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan sebagai seorang Entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang yang menerima tanggung jawab dan resiko untuk menemukan dan menciptakan peluang unik dengan menggunakan talenta, keterampilan dan energi serta menerapkan proses perencanaan strategik untuk mentransfer peluang tersebut menjadi pelayanan atau produk yang layak dipasarkan. Lebih lanjut diuraikan bahwa entrepreneurship sangat berkaitan dengan semangat imaginatif dan kreatif serta keberanian mengembangkan ide ide baru yang inovatif. Jadi seorang perawat entrepreneur memberikan pelayanan keperawatan yang berupa usaha bisnis yang menawarkan pelayanan dan asuhan keperawatan langsung, pendidikan, penelitian, administratif atau memberikan konsultasi.
1.2.Pengertian Nurse Entrepreneur
Perawat yang memperkerjakan dirinya sendiri (self-employed),
bertanggunggugat/akuntabel langsung kepada klien penerima pelayanan jasa.
Pelayanan klinis yang diberikan bisa bersifat langsung, maupun melalui
subkontrak yang dijalankan secara resmi atau oleh organisasi sektor swasta.
Sedangkan nurse intrapreneur adalah perawat yang digaji karena
mengembangkan, mempromosikan dan memberikan program kesehatan/keperawatan yang
inovatif atau kegiatan pengembangan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan
tertentu.
Entrepreneurship keperawatan
lazimnya melibatkan empat pemangku kepentingan utama, yaitu perawat, konsumer,
organisasi profesi dan masyarakat. Tiap pemangku kepentingan ini mempengaruhi
evolusi entrepreneurship dalam keperawatan pada kisaran hak,
tanggung jawab dan harapan. Konsumer menuntut asuhan yang lebih individual dan
efektif. Perawat menuntut peluang mempraktikkan keterampilan dan menerapkan
pengetahuan yang akan meningkatkan kepakarannya dalam asuhan keperawatan dan
memberikan kepuasan kerja. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang aman
dan lebih cost-effective, serta organisasi profesi melobi untuk
kepentingan praktisi di dalam lingkungan yang akan memfasilitasi pemberian
asuhan yang berkualitas, mengakui dan menghargai perawat atas kontribusi
penting bagi kesejahteraan masyarakat. Perawat/ners professional dalam
entrepreneurship memberikan bantuan bagi mereka yang mengalami kelemahan karena
ketidakmampuan, ketidaktahuan dan ketidakmauan untuk hidup secara mandiri dan
melakukan kegiatan hidup sehari hari. Bantuan diarahkan pada pemberian
pelayanan kesehatan utama dalam upaya menghasilkan suatu perubahan dalam sistem
pelayanan kesehatan untuk memampukan semua orang mencapai kehidupan yang
produktif.
Nurse artinya
seorang perawat, sedangkan entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian
dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch,
Entreprenuer memiliki sifat :
1.
Berhasrat mencapai prestasi
2.
Seorang Pekerja keras
3.
Ingin bekerja untuk dirinya
4.
Mencapai kualitas
5.
Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
6.
Optimis
7.
Berorganisasi
8.
Berorientasi kepada keuntungan
Ners entrepreneur juga harus
secara aktif terlibat dalam penyusunan kebijakan dan standar. Ketiga, legalitas
terkait dengan lingkup praktik, badan apa yang menetapkan hak untuk praktik,
apa kriteria yang harus dimiliki, bagaimana mekanisme peraturannya, tuntutan
hukum dan asuransi apa yang direkomendasikan, apakah memerlukan kontrak kerja,
bagaimana menjamin keamanan dan kerahasiaan catatan. Perlu diingat bahwa
catatan adalah properti praktik, namun informasi merupakan properti klien. Keempat,
Ners entrepreneur harus menjaga kredibilitas professionalnya, mereka
harus kompeten dan akuntabel, sementara tanggungjawab mendasar ada pada
individu perawat. Sebagai Ners entrepreneur, kemandirian dalam praktik
menjadi sangat mutlak, karena akuntabilitas keputusan dan tindakan yang
dilakukan menjadi tanggung jawab perawat itu sendiri. Nursepreneur adalah
rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan “Entrepreneur”.
Secara konseptual Nursepreneur
memiliki ciri sebagai berikut :
- Pengerahan Diri : Pendisiplinan diri dan secara
menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri.
- Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk
ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya.
- Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk
memujudkan, mengaktualisasi kan dan mengubah ide – ide Anda menjadi
kenyataan.
- Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu
lama secara emosional, mental dan fisik.
- Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara
psikologis mampu menghadapi resiko
2.1.Model
Entrepreneurship
Model
Entrepreneurship secara sederhana dimulai dengan diketahui adanya peluang,
mampu menggunakannya, kemudian jika terdapat hambatan, mampu mengatasi hambatan
yang ada. Diperlukan juga kemampuan cara melakukan entrepreneurship itu sendiri
sehingga tercipta usaha baru (peluang menjadi usaha baru). Peluang perawat
menjadi entrepreneur dibagi menjadi:
a.
Trend demografi : Jumlah lansia yang semakin banyak
tentunya memerlukan perawatan dalam menjalani hidupnya. Dalam menjalani
pengobatan mungkin beberapa klien memerlukan penjagaan atas privacynya sehingga
memerlukan pelayanan secara khusus.
b.
Kesempatan di falitas kesehatan : Terlibat dalam
produksi atau pendistribusian suplemen yang baik untuk pasien di rumah sakit.
Mungkin kedepannya tidak menutup kemungkinan rumah sakit akan melakukan
outsourcing tenaga perawat untuk memotong besarnya biaya rumah sakit, hal ini
tentunya rumah sakit tidak akan memaksakan tenaga perawat yang sedikit untuk
merawat pasien yang sangat banyak dan sebaliknya jika pasien sedikit rumah
sakit bisa menyesuaikan kebutuhan tenaga perawat.
c.
Trend sosial : Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk
terhadap kesehatan seseorang sehingga untuk tetap sehat membutuhkan perawatan
untuk mempertahankan kesehatanny, dalam hal ini focus kepada kelompok –
kelompok tertentu seperti klub jantung sehat.
Peluang –
peluang diatas sangat mungkin dimanfaatkan oleh perawat karena perawat di rumah
sakit sangat dekat dengan pasien, namun untuk memanfatkan peluang tersebut
perawat sering menghadapi hambatan – hambatan diantaranya: isu malpraktek,
tidak punya hak istimewa dari rumah sakit, padangan skeptis dari beberapa
dokter tentang peran independen perawat, dan ketakutan rumah sakit akan menurunnya
kedisiplinan perawat.
d.
Aspek legal : Perawat dalam menjalankan entrepreneurship-nya
sering dihantui oleh sangsi hukum, oleh karena itu banyak perawat berharap
untuk disahkannya RUU praktik keperawatan. Tetapi tentunya aspek hukum yang
harus dikuasai bukan hanya tentang perawat tentunya undang – undang atau
peraturan hukum lainnya juga harus dikuasai oleh perawat.
e.
Etik dan konflik personal : Banyak perawat beranggapan
bahwa berbisnis bertentangan dengan kode etik dan nilai perawat dimana
berbisnis maka akan menurunkan penilaian masyarakat terhadap perawat. Dan untuk
menghindari terjadinya konflik personal perawat lebih suka bekerja di klinik
tempat praktek dokter, hal ini menyebabkan fungsi mandiri dari perawat dinilai
tidak ada oleh masyarakat atau dengan kata lain tidak kompeten dan menjadi
perawat tidak survive untuk menunjukan eksistensi tindakan keperawatan mandiri.
f.
Hambatan dari pengetahuan : Kemampuan perawat dalam
memulai bisnis belum terlihat hal ini disebabkan karena ketidakmampuan
mengembangkan perencanaan bisnis (akutansi, pemasaran, manajeriar, asuransi,
hukum, perencanaan, insurance, anggaran, pendanaan, negosiasi, penagihan,
keterampilan klinik dan keperawatan). Manajemen perawat lebih difokuskan kepada
manajemen pasien tidak kepada manajemen perusahaan dan masih banyak perawat
beranggapan bahwa masyarakat hanya membutuhkan rumah sakit dan dokter dalam
memberikan pelayanan kesehatan, kalau berbisnis mempunyai risiko yang tinggi.
Hal ini berdampak banyak perawat kesulitan dalam memulai usaha baru.
Solusi : Untuk mengatasi masalah diatas diantaranya dengan cara :
Solusi : Untuk mengatasi masalah diatas diantaranya dengan cara :
1.
Untuk memulai harus mempunyai mentor , dan tentunya
kepada perawat yang sudah menjadi Entrepreneur sejati harus terpanggil jika
menginginkan terbentuk perawat yang berjiwa Entrepreneur. Sehingga perawat berani
memulai bisnis baru.
2.
Perawat harus membuat komuniti perawat Entrepreneurship
sehingga dapat menggali potensi bisnis perawat, mengetahui tren bisnis perawat
yang baru dan membuat arahan – arahan yang positif untuk meningkatkan income
bagi bisnis perawat.
3.
Organisasi profesi harus mampu membuat dan
mengembangkan area – area Entrepreneurship perawat termasuk perlindungan
hukumnya.
4.
Membuat komuniti untuk mengidentifikasi portensi
bisnis perawat, terhubung dengan trend bisnis baru dan meningkatkan arahan –
arahan untuk meningkatkan praktek.
5.
Perawat harus memperbaiki mental Entrepreneurnya dan
mempelajari peran – peran seorang Entrepreneur.
6.
Kerjasama dengan pihak – pihak lain seperti rumah
sakit, pemerintah dan swasta yang dapat dijembatani oleh organisasi profesi.
3.1. Langkah
Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha)
Isu kesejahteraan perawat saat ini
masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang
berbanding lurus dengan gaji perawat konon berbanding terbalik dengan beban
kerja perawat. Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak
mungkin (tampak pada ketidakjelasan RUU Keperawatan) karena saat ini perawat di
Indonesia masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil
untuk membackup kesejahteraan perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari
pemerintah, adalah dengan menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep
Nursepreneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di Indonesia
konsep ini belum begitu familiar. Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep
ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya
perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5
langkah itu adalah bagian dari PROSES – KEPERAWATAN yang terdiri dari (1)
pengkajian, (2) diagnosa, (3) perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi.
Jika dikaitkan dengan NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5
langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1.
PENGKAJIAN :Langkah pertama untuk memulai berbisnis
adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin
dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus
mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia
bisnis adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai
berbisnis adalah mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah
apa?.
2.
DIAGNOSA : Langkah kedua setelah melakukan pengkajian
adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui
kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang
bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam
langkah ini adalah tahap diagnosa.
3.
PERENCANAAN : Setelah kita mengetahui potensi pasar
yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk
bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap
ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita
jual? Apa yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan
untuk menjawab kebutuhan pasar?
4.
IMPLEMENTASI : Langkah ini adalah tahap bagi kita
untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata.
Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu
saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak
semua orang berani take action.
5.
EVALUASI : Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan
bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa
mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama
dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep
yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa
lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa
dilakukan.
5 langkah diatas merupakan gambaran umum dan sederhana untuk memulai menjadi Nursepreneur.
5 langkah diatas merupakan gambaran umum dan sederhana untuk memulai menjadi Nursepreneur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar