Selasa, 02 September 2014

askep Akut abdomen


AKUT ABDOMEN

A.    Pengertian
Akut abdomen merupakan keadaan gawat darurat yang tersering dalam bedah umum . Tetapi banyak kasus tidak memerlukan pembedahan dan mungkin di perburuk oleh laparotomy yang tidak tepat
( Peter C . Hayes , 1990 )

Akut abdomen merupakan istilah yang digunakan untuk gejala – gejala dan tanda – tanda dar nyeri abdomen dan nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada penderita dengan keadaan intraabdominal akut yang berbahaya ( catastrophe )
( B.T, Cooper, 1999 )

Akut abdomen merupakan sebuah tegnologi yang menunjukan adanya keadaan darurat dalam abdomen yang dapat berakhirdengan kematian bila tidak di tanggulangi dengan pembedahan
( WWW. Kalbe . co. id / Files / Cdk / Files / II Akut Abdomen pada Alat perencanaan orang dewasa. 2008 )

Akut abdomen adalah suatu kelainan non traumatic yang timbul mendadak dengan gejala utama di daerah abdomen dan memerlukan tindakan bedah segera
( http :/ Puskesmas palaran . Word press com / saran / 2008. )

Kesimpulan : Akut abdomen adalah keadaan gawat darurat  dengan gejala
          – gejala dan tanda – tanda dari nyeri abdomen dan nyeri
          tekan yang tidak spesifik dan memerlukan tindakan segera.



B.     Patofisiologi
1.      Etiologi
Banyak kondisi yang menimbulkan akut abdomen . Secara garis besar keadaan tersebuut data di kelompokan dalam  4 hal, yaitu :
a.       Proses perdangan bakteral – kimiawi
b.      Obstruksi mekanis
c.       Neoplasma  / tumor
d.      Kelainan vaskuler

2.      Manifestasi klinis
a.       Nyeri viseral
Nyeri visceral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ / struktur dalam rongga perut. Peritoneum visceral yang menyelimuti organ perut dipersarafi oleh system saraf otonom dan tidak pekak terhadap rabaan atau pematongan . Akan tetapi bila dilakukan regangan organ / terjadi kontraksi yang berlebihan pada otot yang menyebabkan iskemia akan timbul nyeri . Nyeri visceral di sebut juga sebagai nyeri sentral
b.      Nyeri Stomatik
Nyeri stomatik terjadi karena rangsangan organ / pada bagian yang di persarafi oleh saraf tepi , dan luka pada dindin perut . Nyeri dirasakan seperti di tusuk dengan jari . rangsangan yang menimbulkan nyeri ini berupa rabaan , tekanan rangsangn kimiawi / proses radang.
Gesekan antara visceral yang meradang menimbulkan rangsangan peritoneum menyebabkan nyeri . Peradangan sendiri maupun geseka antara kedua peritoneum menyebabakan perubahan intensitasi nyeri. Gerakan inilah yang menjelaskan nyeri kontrakteral pada appendiksitis akut.



c.       Sifat nyeri
1)      Nyeri alih
Terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari suatu daerah , misalnya nyeri kolesistitis akut nyeri dirasakan didaerah ujung belikat , pada abses dibawah diafragma / rangsangan Karena radang / trauma pada permukaan / limpa / hati juga dapat mengakibatkan nyeri di bahu.
2)      Nyeri radiasi
Nyeri radiasi adalah nyeri yang menyebar didalam system / jalur anatomi yang sama . misalnya : kolik ureter / kolik pielum ginjal , biaasanya dirasakan sampai alat kelamin luar pada wanita / testis pada pria
3)      Nyeri proyeksi
Nyeri proyeksi merupakan nyeri yang disebabkan oleh rangsangan saraf
4)      Hiperestesi
Hiperestesi / hiperalgesi sering ditemukan di kulit jika ada peradangan pada rongga di bawahnya . pada gawat perut tanda ini sering di temukan diperitonitis setempat maupun peritonitis umum. Nyeri yang timbul pada pasien gawat abdomen dapat  berupa nyeri yang terus menerus / nyeri yang bersifat kolik
5)      Nyeri continyu
Nyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietale akan dirasakan terus – menerus  karena berlangsung terus , missal pada reaksi radang. Perdarahan di saluran cerna tidk menimbulkan nyeri.

6)      Nyeri kolik
Nyeri kolik merupakan nyeri visceral akibat spasme otot polos organ berongga dan bias disbabkan oleh hambatan pasase dalam rongga tersebut

7)      Nyeri iskemik
Nyeri iskemik merupakan tanda adanya  jaringan yang terancam nekrosis , lebih lanjut akan tampak tanda intoksikasi umum karena reabsorbsitoksin dari jaringan nekrosis
8)      Nyeri pindah
Kadang nyeri berpindah sesuai dengan perkembangan  patologi , misalnya pada permulaan appendiksitis , sebelum radang mencapai permukaan peritoneum , nyeri visceral dirasakan di sekitar pusat disertai rasa mual . setelah radang terjadi di seluruh dinding peritoneum , terjadi nyeri akibat rangsangan nyeri peritoneum yang merupakan nyeri somatic . saat ini nyeri dirasakan tepat pada peritoneum yng meradang.
d.      Mual
e.       Muntah
f.       Pucat
g.      Biasanya bising usus melemah
h.      Anoreksia















3.      Perjalanan penyakit

Perubahan fisiologis
 




Appendiksitis , Peritonitis , kolelitiasis , Gastritis , perforasi
Dan kehamilan ektopik



Pola normal abdomen terganggu



Proses peradangan , obstruksi mekanis , neoplasma , / tumor
Kelainan vaskuler

 




Nyeri abdomen                       Kematian
 



                       
  Perubahan nutrisi                Nyeri                 Resiko Infeksi




4.      Komplikasi
Keadaan darurat pada akut abdomen jika tidk di tanggulangi dengan segera dapat menyebabkan kematian.

C.    Pentalaksanaan medis
1.      Tes diagnostik
a.       Pemeriksaan laboratorium
1)      kultur darah urine dan feces : banyak kasus abdomen akut yang disertai dengan bakteremia atau septicemia ; kultur darah yang dilakukan sedini mungkin sering kali bermanfaat untuk penanganan kemudian
2)      mengukur amylase serum , urea dan elektrolitdan pemeriksaan darah lengkap dan urinalis
b.      pemeriksaan radiologis
1)      Rongent thorak
Rongent thorak dilakukan untuk memperlihatkan pneumoperitonium yang sedikit dari foto abdomen tegak . diperlukan waktu minimal 10 menit pada posisi tagak untuk udara supaya terkumpul di bawah diafragma , hanya 75% perforasi menunjukan udara bebas . juga membantu untuk menyingkirkan kelainan patologis intra thorak sbagai penyebab nyeri.
2)      Rongent abdomen
a)      Foto terlentang            : menunjukan caliber usus , distensi udara, perpindahan organ dan bayangan Psoas serta ginjal
b)      Foto tegak                   : menunjukan batas cairan yang terjadi pada ; ileus paralitik , obstruksi intestinal , hipoklemi , uremi , thrombosis mesentrik , gastroenteritis , normal ( panjang kurang dari 2,5 cm )
c)      Foto dekubitus lateral             : menunjukan pneumoperitoneum pada penderita yang skit parah untuk mengembalikan foto tegak.
c.       Ultrasound scanning
Meupakan indikasi untuk visualisasi kecurigaan terhadap penyakit saluran empedu , penyakit pancreas , abses dominal dan hepatitis , penentuan cairan bebas.

2.      Terapi
a.       Obati nyeri dengan analgetik yang tepat
b.      Usahakan oksigenasi yang adekuat.
c.       Perbaiki hipotensi dengan memperbaiki voume darah dalam sirkulasi , menggunakan " whole blood ". atasi hidrasi dengan kristoloid sesuai kebutuhan.
d.      Hentikan muntah dengan aspirasi nasogastrik ( ileus hampir selalu terjadi pada abdomen akut ).

D.    Pengkajian
Pada suatu penyakit bedah darurat anamnesia merupakan pemeriksaan yang sangat penting . Bahan – bahan utama yang dapat diperoleh melalui anamnesia yang memberikan informasi sangat berharga pada proses penegakan diagnosis adalah;
1.      Lokasi nyeri
2.      Radiasi perasaan nyeri
Kadang – kadang informasi mengenai cara penyebaran rasa nyeri ( radiasi perasaan nyeri ) dapat memberikan petunjuk mengenai asal – usul atau lokasi penyebab nyeri itu
3.      Benuk rasa nyeri
Nyeri pada akut abdomen dapat berbentuk nyeri terus – menerus atau berupa kolik.
4.      Perubahan fisiologi alat pencernaan
Nafsu makan, mual , muntah , defekasi teratur , mencret , abstipasi , perut kembung , serangan kolik , sudah berapa lama perubahan ini berlangsung.

5.      Perubahan anatomi
a.       Adanya benjlan neoplasma
b.      Adanya luka akibat trauma
c.       Adanya bekas operasi
d.      Pemerikasaan fisik dilaksanakan dengan memeriksa dulu keadaan umum penderita untuk evaluasi keadaan.
e.       System pernafasan , system kardiovaskuar dan system saraf yang merupakan system vital untuk kelangsungan kehidupan.
6.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
Tanda – tanda khusus pada trauma daerah abdomen adalah : penderita kesakitan pernafasan dangkal karena nyeri di daerah abdomen , penderita pucat , keringat dingin , bekas – bekas trauma tumpul abdomen sukar ditemukan tanda – tanda khusus , maka harus di lakukan pemeriksaan berulang oleh dokter yang sama untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya perubahan pada pemeriksaan fisik.
b.      Palpasi
1)      Akut abdomen memberikan rangsangan pada peritoneum melalui peradangan atau iritasi peritoneum secara local atau umum tergantung dari luasnya daerah yang terkena iritasi.
2)      Palpasi akan menunjukan 2 gejala :
a)      Perasaan nyeri
b)      Kejang otot ditimbulkan karena rasa nyeri pada peritonitis
c.       Perkusi
Perkusi pada akut abdomen dapat menunjukan 2 hal
1)      Perasaan nyeri pada ketukan jari . ini disebut nyeri ketuk
2)      Bunyi timpani karena meteorismus disebabkan distgensi usus yang berisiskan gas pada ileus obstruksi rendah
d.      Auskultasi
Auskultasi tidak memberikan gejala karena pada akut abdomen terjadi perangsangan peritoneum yang secara reflek akan mengakibatkan ileus paralitik.

E.     Diagnose Keperawatan
1.      Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis , obstruksi / spasme duktus , proses inflamasi , iskemik jaringan / nekrosis
2.      Nutrisi , perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorpsi nutrient , status hipermetabolik
3.      Infeksi , resiko tinggi terhadap tidak adekuatnya pertahanan utama ; perforasi / rupture pada appendiks , peritonitis , pembentukan abses
4.      Kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar )tentang kondisi , prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan interpretasi informasi , kurang mengingat

F.     Perencanaan asuhan keperawatan
1.      Diagnose I : nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis  :
  obstruksi / spasme duktus , proses inflamasi , iskemia
  jaringan / nekrosis
Tujuan       : melaporkan nyeri hilang atau terkontrol
K. hasil      : menunjukan penggunaan keterampilan relaksasi dan
  aktivitas hiburan sesuiindikasi untuk situasi individual
Intervensi  :
1.      Mandiri
a.       Observasi dan catat lokasi nyeri , beratnya (skala 0 – 10 )dan karakter nyeri ( menetap , hilang timbul , kolik )
Rasional    : membantu membedakan penyebab nyeri dan
  memberikan informasi tenetang kemajuan /
  perbaikan penyakit , terjadinya komplikasi , dan
  keefektifan intervensi
b.      Tingkatkan tirah baring , biarkan pasien melakukan posisi yang nyaman
Rasional    : tirah baring pada posisi fowler rendah menurunkan
                    tekanan intraabdomen


c.       Dorong menggunakan teknik relaksasi
Rasional    : meningkatkan istirahat , memusakan kembali
  kembali perhatian , dapat meningkatkan koping
d.      Catat respon terhadap obat , dan laporkan pada dokter bila nyeri hilang
Rasional    : nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin
  dapat menunjukan terjadinya komplikasi /
  kebutuhan terhadap intervensi lebih lanjut
2.      Kolaborasi
a.       Pertahankan status puasa , masukan / pertahankan pengisapan NGT sesuai indikasi
Rasional    : membuang secret gaster yang merangsang
                    pengeluaran kolesistoksin dan kontraksi kandung
  empedu
b.      Berikan obat sesuai indikasi
1)      Antikolinergik , contoh ; atropine , propentelin
Rasional          : menghilangkan reflek spasme / kontraksi
  otot halus  dan membantu dalam
  menajemen nyeri
2)      Sedative , contih ; funeborbital
Rasional          : meningkatkan istirahat dan merelaksasi
  otot halus , menghilangkan nyeri
3)      Narkotik , contoh ; meperidin hidroklorida
Rasional          : memberikan penurunan nyeri hebat .
  morfin digunakan dengan waspada karena
  dapat meningkatkan spasme sfingteroddi ,
  walaupun nitro gliserin dapat diberikan
  untuk menurunkan spasme karena morfin
4)      Antibiotic
Rasional          : untuk mengobati proses infeksi
  menurunkan inflamasi prosedur pilihan
  ditentukan oleh situasi individu

2.      Diagnose II           : Nutrisi , perubahan , kurang dari kebutuhan tubuh
  berhubungan dengan gangguan absorpsi nutrient ,
  status hipermetabolik
Tujuan                   : setelah di lakukan tindakan selama…x/24 jam
 diharapkan nutrisi dapat terpanuhi
K. hasil                  : menunjukan berat badan stabil / peningkatan berat
  badan sesuai sasaran dengan nilai leboratorium
  normal dan tidak ada tanda malnutrisi
Intervensi  :
1.      Mandiri
a.       Timbang berat badan setiap hari
Rasional    : memberikan informasi tentang kebutuhan diet
b.      Dorong tirah baring / pembatasan aktivitas selama fase sakit akut
Rasional    : menurunkan kebutuhan metabolikuntuk mencegah
  penurunan kalori dan simpanan energy
c.       Anjurkan istirahat sebelum makan
Rasional    : menenangkan peristaltic dan meningkatkan energy
  untuk makanan
d.      Barikan kebersihan oral
Rasional    : mulut yang bbersih dapat meningkatkan rasa
  Makan

e.       sediakan makanan dalam ventilasi yang baik , lingkungan menyenangkan
Rasional    : lingkungan yang menyenangkan menurunkan
  strees dan lebih kondusif untuk makan
f.       batasi makanan yang dapat menyebabkan kram abdomen , flatus
Rasional    : mencegah serangan akut
2.      kolaborasi
a.       pertahankan puasa sesuai indikasi
Rasional    : istirahatkan usus manurunkan peristaltic dan diare
  dimana menyebabkan malabsobsi
b.      mulai / tambahkan diet sesuai indikasi , missal : cairan jernih maju menjadi makanan yang dihancurkan , rendah sisa , kemudian protein tinggi kalori , dan rendah serat sesuai indikasi
Rasional    : memungkinkan saluran usus untuk mematikan
         kembal proses pencernaan . proten perlu untuk
  penyembuhan integriitas jaringan , rendah serat
  menurunkan respons peristaltic terhadap makan

3.      Diagnose III          : Infeksi , resiko tinggi terhadap tidak adekuatnya
  pertahanan utama  :perforasi / rupture pada
  appendiks , peritonitis , pembentukan abses
Tujuan                   : setelah melakukan tindakan keperawatan
  selama….x/24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi
K. hasil                  : meningkatkan penyembuhan luka dengan benar ,
  bebas dari tanda infeksi / inflamasi drainase
  purulen , eritema dan demam
Intervensi              :
1.      Mandiri
a.       Awasi tanda vital , perhatikan adanya demam , menggigil , berkeringat , perubahan mental , meningkatnya nyeri abdomen
Rasional    : dugaan adanya infeksi / terjadinya sepsis ,
                    peritonitis
b.      Lakukan pencucian tangan yang baik dengan perawatan luka aseptic , berikan perawatan peripura
Rasional    : menurinkan resiko penyebaran bakteri
c.       Lihat insisi dan balutan . catat karakteristik drainase luka / drain , adanya eritema
Rasional    : memberikan deteksi dini terjadinya proses infeksi
  pengawasan penyembuhan peritonitis yang telah
  ada sebelumnya
d.      Berikan informasi yang tepat jujur pada pasien / orang terdekat
Rasional    : pengetahuan tantang kemajuan status pemberian /
         memberikan dukungan emosi , membantu
         menurunkan ansietas
2.      Kolaborasi
a.       Ambil contoh drainase bila diindikasikan
Rasional    : kultur pewarna gram dan sensitivitasi berguna
  untuk mengidentifikasikan organism penyebab dan
  pemilihan terapi
b.      Berikan antibiotic sesuai indikasi
Rasional    : mungkin hanya diberikan secara profilaktik /
  menurunkan jumlah organisme untuk menurunkan
  penyebaran dan pertumbuhannya pada rongga ada
c.       Bantu irigasi dan drainase bila diindikasikan
Rasional    : dapat diperlukan untuk mengalirkan isi abses
  Terlokalisir

3.      Diagnose IV   :           kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar ) tentang
kondisi prognosis , dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kesalahan interpretasi
                                    informasi , kurang mengingat

Tujuan                   : setelah di lakukan tindakan keerawatan
  selama…x/24 jam diharapkan pengetahuan kurang
  dapat teratasi

K. hasil                  : mengatakan pemahaman proses penyakit ,
  pengobatan , mengidentifikasi situasi strees dan
  tindakan kusus untuk  menerimanya , 
  berpartisipasi dalam program pengobatan ,
  melakukan perubahan pola hidup tertentu
Intervensi  :
1.      Mandiri
a.       Tentuka persepsi pasien tentang proses penyakit
Rasional    : membuat pengetahuan dasar dan memberikan
                    kesadaran kebutuhan belajar individu
b.      Kaji ulang proses penyakit , penyebab / efek hubungan factor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan factor pendukung
Rasional    : factor pencetus / pemberat individu , sehingga
  kebutuhan pasien untuk waspada terhadap
  makanan , cairan , dan factor pola hidupdan
  mencetuskan gejala . pengetahuan dasar yang
  akurat memberikan kesempatan pasien untuk
  membuat keputusan informasi / pilihan tentang
  masa depan dan kontrol penyakit kronis. Meskipun
  kebanyakan pasien tahu tentang proses
  penyakitnya sendiri , mereka dapat mengalami
  informasi yang telah tertinggal atau salah konsep

c.       Kaji ulang Obat , tujuan , frekuensi , dosis , dan kemungkinan efek samping
Rasional    : meningkatkan pemahaman dan dapat
  meningkatkan kera sama dalam program
d.      Tekankan pentingnyaperawatan kulit , missal ; teknik cuci tangan dengan baik dan perawatan perineal yang baik
Rasional    : menurunkan penyebaran bakteri dan resiko iritasi
  kulit / kerusakan , infeksi
e.       Penuhi kebutuhan evaluasi jangka panjang dan evaluasi ulang periodic
Rasonal     : pasien dengan inflamasi penyakit usus beresiko
  untuk kanker kolon / rectal dan evaluasi diagnostic
  teratur dapat diperlukan.

G.    Implementasi
1.      Pengertian
Inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik
2.      Tahap pelaksanaan
a.       Uraikan persiapan terhadap keperawatan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan
1)      Revew terhadap keperawaatan yang di identifikasi pada tahap perencanaan
2)      Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawaatan yang diperlukan
3)      Mengetahui komplikasi dan tindakan keperawatan yang mungkin timbul
4)      Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang di perlukan
5)      Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai tindakan
b.      Dokumentasi
Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan hasil dari tindakan tersebut dan waktu , nama , paraf.

H.    Evaluasi
1.      Pengertian
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana terjadi dari rencana keperawatan tercapai / tidak



2.      Jenis evaluasi
a.       Evaluasi Formatif
Aktifitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan kepearawatan , evaluasi proses harus dilakukansegera setelah perencanaan keperawaatan dilaksanakan untuk membentuk dan membantu keefektifan terhadap tindakan
b.      Evaluasi Hasil
Perubahan perilaku / status kesehatan klien pada akhir tindakan keperawatan secara sempurna
c.       Dokumentasi
Perawat mendokumentasikan hal yang telah / belum dicapai pada " medical record " penggunaan istilah yang tepat perlu ditekankan pada penulisannya untuk menghindari salah persepsi penjelasan dalam menyusuri tindakan keperawatan lebih lanjut sudah tercapai / tidak evaluasi dicatat bentuk SOAP











DAFTAR PUSATAKA
COOPER , B.T . et.al. 1999 . Manual Gastroenterologi . Jakarta : Bina
    rupa aksara
Doengoes E marlynn . et.el . 1999 . Rencana Asuhan Keperawatan
   Edisi3 . Jakarta : EGC
Hayes C. peter . et.el. 1990 . Gastroenterologidan Hepatologi . Jakarta :
   Bina rupa aksara
Inayah . lin SKP . 2000 . Asuhan Keperawatan Pada klien dengan
   Gangguan system pencernaan . Jakarta : Salemba medika
http : // WWW . Kalbe . co.id / Files / cdk / Files / II Akut Abdomen pada Alat Pencernaan Orang dewasa . pdf / II Akut Abdomen pada Alat Pencernaan Orang dewasa . html . / at " Monday 07 / april / 2008 10:39 Am
http : // Puskesmas palaran . Wordpress . com / saran / at Wednesday april 9 , 11:24 Am




71 komentar:

  1. http://hacker-wjp.blogspot.co.id/2011/06/kumpulan-askeb-askep-terlengkap.html
    OBAT HERNIA
    terima kasih infonya

    BalasHapus
  2. This blog is very informative, and without a doubt i am sure that people with abdominal challenges can refer to this post. Offering information on health matter makes one feel very secured, sure that any information regarding any disease can be offered. Writing Product Descriptions What a nice and great post.

    BalasHapus

  3. Setelah saya baca , artikel yang anda sajikan sangat bermanfaat sekali untuk semua orang .
    Update terus artikelnya admin agar saya bisa selalu membaca berita terbaru dari halaman anda.

    Obat Komplikasi Tradisional
    Cara Menghilangkan Penyakit Varikokel Secara Alami
    Obat Ampuh Untuk Angin Duduk
    Pengobatan Bronkitis Dengan Obat Tradisional
    Apakah Penyakit Batuk Rejan Bisa Sembuh

    BalasHapus
  4. You have really shared a informative and interesting blog post with people
    Agen Resmi Jelly Gamat QnC kota Cirebon

    BalasHapus
  5. Sites like these I'm looking for
    Thanks for the information, in tunggua keep the latest news

    obat radang amandel herbal
    obat limfadenopati herbal

    BalasHapus
  6. Sites like these I'm looking for
    Thanks for the information, in tunggua keep the latest news


    obat tradisional benjolan di pipi
    obat varikokel tradisional

    BalasHapus
  7. Good luck ,, in waiting for other information from your site
    send regards for success

    cara mengatasi varikokel ampuh
    obat darah beku di kepala
    obat benjolan di pinggang

    BalasHapus
  8. The latest information we are waiting for lho..semoga what is given can be useful
    Terimakash..success always everything..salam know

    obat herbal kelenjar tiroid ampuh
    obat kanker lidah tradisional
    obat kaku leher dan tegang

    BalasHapus
  9. very useful information hopefully our leaders can be like this
    Makanan Yang Baik Untuk Penderita Kanker Hati

    BalasHapus
  10. Thanks really very useful information, hopefully the next post better okay

    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-stroke-paling-fenomenal/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-hepatitis-akut/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-kanker-prostat-yang-ampuh/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-jantung-koroner-ampuh/


    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-prostat-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-jantung-koroner-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/

    BalasHapus
  11. Your page is very good and very satisfying, I became interested.

    Komplikasi Gondok Beracun

    BalasHapus
  12. Your article is very satisfying and very good, I'm proud of you.

    Gejala dan Komplikasi Infeksi Lambung

    BalasHapus
  13. Your article is very good, also visit our website:

    Bahaya Kista Coklat

    BalasHapus
  14. Bait is the key to the successful entanglement of fish in our hook.

    Umpan Ikan Lele Musim Hujan

    BalasHapus
  15. Thank you because your article is very helpful in doing the task.

    Essen Ikan Patin Malam Hari

    BalasHapus