Selasa, 02 September 2014

askep diare pada anak







BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    KONSEP DASAR
1.      DEFINISI
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya ( 100-200 ml / jam) dengan tinja berupa cairan ( setengah padat) dapat pula disertai Frekuensi depekasi yang meningkat. ( Arif Manjoer, 1999).
 Gastroentritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus, ditandai dengan muntah-muntah,diare yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit  yang menimbulkan dehidrasi  dan gangguan keseimbangan cairan elektrolit ( Cecily.Belt,2002 )

2.      ETIOLOGI
1.       factor internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare, melipti:
a.       Ifeksi bakteri : E. Coli, Vibrio Cholera, Singela
b.      Infeksi Virus : Ento Virus, Ademo Viros.
c.       Ifeksi parasit : cacing ( ascaris , oxyuris ), protozoa dan jamur
2.      Factor farental adalah infeksi diluar pencernaan makanan seperti, OMA faringitis keadaan terutama terdapat bayi pada  dan anak dibawah 2 tahun.
3.      Factor malobsorsi adalah disakarida (intoleransi laktosa,mahosa,dan sukrosa ) monosakarida (intoleransi glukosa,frukosa dan galaktosa ).
4.      Factor makanan adalah makanan basi, beracun dan alergi terhadap makanan.

3.      PATOFISIOLOGI
1, Ganguan osmotic

Makanan tidak dapat diserap
 


Tekanan osmotic dalam ronga usus meningakat

Pegeseran air dan elektrolit  kedalam ronga usus

Merancang usus uuntuk meningkatakankelebihan ronga usus

                         Diare

2. gangguan sekresi
       Virus /bakteri merusak mukosa sel usus

       Peningkatan sekresi air dan elektrolit keronga usus

       Peningkatan ronga usus

                    Diare

4.       MANIFESTASI KLINIS
1.      Gelisah
2.      Sering haus
3.      Turgor menurun
4.      Nadi cepat <120 X/menit
5.      Nafsu makan berkurang
6.      Mual- muntah
7.      BB menurun
8.      Tinja cair mungkin disertai lender dan darah

5.      DERAJAT DEHIDRASI
1.      Dehidrasi ringan
a.       Keadaan umum, bayi dan anak kecil sadar dan gelisah
b.      Nadi radialis normal isi dan frekuensi
c.       Pernafasan normal tekanan darah normal
d.      Ubun-ubun normal
e.       Elastisitas kulit  baik
f.       Mata normal
g.      Persenan kehilangan cairan 40-50 ml/kg
2.      Dehidrasi sedang
a.       Klien haus, gelisah, tapi iretebel
b.      Nadi, pernapasan, TD rendah
c.       Ubun-ubun cekung
d.      Elastisitas kulit lembut
e.       Mata cekung
f.       Selaput lendir kering
g.      Pengeluaran urin kurang dan berwarna kuning tua
h.      Kehilangan cairan 60-90ml/kg
3.      Dehidrasi berat
a.       Klien mengantuk, lemas, berkeringat, sianosis, dan mungkin koma
b.      Nadi radialis cepat, halus dan kadang tidak teraba
c.       Pernafasan dalam dan cepat
d.      Ubun-ubun sangat cekung
e.       Elastisitas kulit sangat lembut ( > 2 detik)
f.       Mata sangat cekung
g.      Air mata sangat kering
h.      Pengeluaran urin tidak ada untuk beberapa jam kandung kemih kosong
i.        Tekanan sistolik > 80 mmHg mungkin tidak teratur
j.        Persenan kehilangan BB 10% - lebih
k.      Kehilangan cairan- 110 ml / kg.

6.      KOMPLIKASI
1.      Dehidrasi  (ringan, sedang, berat )
2.      Hipokelemia (dengan mateorrismus, bradikardi,perubahan elektrogaram )
3.      Hipoglikemia
4.      Hiptoni otot lemah
5.      Malnutrisi energy protein (akibat muntah dan diare )

7.      KLASIFIKASI DIARE
1)      Dehidrasi ringan (kehilanagan cairan 3-5 % ) ditandai dengan :
a)      Adanya haus
b)      Gelisah
c)      Pernapasan lambat
d)     Nadi cepat
e)      Ubun-ubun dan mata cekung
f)       Selaput lendir kering
g)      Pengeluran cairan kering
2)      Dehidrasi berat (kehilangan cairan tubuh lebih dari 8 % di tandai dengan :
1.      Gelisah,ngantuk, lemas
2.      Berkeringat, sianosis
3.      Nadi cepat kadang tak teraba
4.      Pernafasan cepat dan dalam
5.      Selaput lendir kering
6.      Pengeluran rutin urin tidak ada untuk beberpa  jam

8.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Pemerisaan tinja meliputi makrokopis :karena feces dimulai dengan warna coklat muda sampai kuning bercampur lendir, darah atau yang mana konsisten yang cair / encer
2.      Mikrokopis :jumlah sel epitel leukosit dan eritrrosit meningkat biarkan untuk mensari kuman
3.      Tes resisten terhadap berrbagai antibiotic
4.      Kulttur tinja

9.      PENATALAKSAAN MEDIS

1.       Tes diagnostic
Pemeriksaan tinja,ph,urinalis berat jenis badan serta pembiakan organisme.
Pemeriksaan darah lengkap: leukosit. Erittrosit, hemoglobin, trombosit, hematokrit.
Pemeriksaan kadar ureumdan kreatinin, darah untuk mengetahui faal ginjal
Duobetal intubation, pemeriksaan elektrolit, BUN kreatinin dsn glukos.
Kultur feses (push dalam feses diperiksa jika diare yang berkepanjangan .
2.      Terapi
Dasar –dasar pengobatan diare memberi cairan secara parenteral untuk bayi ,anak yang diberikan sesuai berat, jenis dehidrasi sesuai dengan umur dan berat badan,
Pemberian cairan secara peroral seperti NaCl, NaHCO2, dan glukosa untuk diare akut dan kolera.
Diettetik untuk bayi dan anak yang umurnya dibawah 1 tahun dan diatas 1 tahun diberikan: ASI, susu formula, yang mengandung laktosa rendah bubur, dan nasi tim.
Obat-oabt obat anti sekresi, Acetosal, dan khlorpromazin.
·         Penatalaksanaan Keperawatan
Mengkaji riwayat gastroenteritis
Mengkaji status dehidrasi: ubun-ubun, turgor kulit, mata, membran mukosa mulut dan bibir.
Mengkaji tinja: jumlah, warna, bau, konsistensi, dan waktu buang air besar.
Mengkaji intake dan output.
Mengkaji berat badan.
Mengkaji aktivitas


B.     ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DIARE
1.Pengkajian data dasar
Aktivitas / istrirahat,
Gejala  : kesulitan tidur.
Ketidakmampuan bekerja, ketidakmampuan intuk berpartipasipasi /dalam
aktivitas/olah raga yang dinginkan
Tanda   : lemah, lemas, serta sulit bergerak.
integritas ego,
gejala   : motivasi untuk penurunan berat badan untuk diri sendiri atau untuk
kepuasan orang lain. Riwayat psikiatri/pengobatan
               tanda   : gejala penyakit emosi/psikiatri .
makanan/ cairan
gejala  : percobaan adekuat dan kegagalan pendekatan pengobatan lain
tanda   : berat badan menurun dari berat badan ideal
·         Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan tergantung pada kondisi individu, mengesampingkan penyakit Sebagai tambahan untuk preoperasi, termasuk evaluasi psikiatrik.
·         Prioritas keperawatan
mengandung fungsi respirasi
mencegah/ meminimalkan komplikasi.
Memberikan masukan nutrisi yang tepat.
Memberikan imformasi tentang prosedur operasi, harapan pasca operasi dan  kebutuhan pengobatan.

2.       DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      gangguan  perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
2.      kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihan.
3.      gangguan integritas kulit berhubungan dengan BAB yang sering dan asam
4.      resiko tinggi  terjadinya  infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksinya kuman penyebab diare
5.      kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya imformasi, pengetahuan

3.       Perencanaan Asuhan Keperawatan
Diagnosa I: ganggauan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat                                                                                 
Kemungkinan dibuktikan oleh :
v  Ketidakadekuatan masukan makanan
v  Tidak ada nafsu makan
v  Membrane mukosa pucat
            Tujuan             :Setelah dilakukan tindakan diharapkan Intake adekuat
            Kriteria Hasil   : Menunjukan berat badan stabil.
  Menunjukan perilaku mempertahankan nutrisi yang adekuat.         
Intervensi       
1.      awasi masukan makan-makanan dan pertahankan masukan makanan dan hitung  asupan cairan yang masuk.
Rasionalnya   :Mengidentifikasi asupan makanan dan cairan apakah kebutuhan sudah tercapai Intervensi         :
2.      Berikan asupan makanan sedikit tapi asupan makananya sering
Rasionalnya     :Dalam porsi kecil dapat meningkat masukan makanan pasien
Intervensi        :Berikan perawatan mulut secara teratur, pagi,siang dan sore .
Rasionalnya     :Menurunkan ketidaknyamanan stomatis oral dan rasa yang tidak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi asupan makanan
Intervensi        :Berikan makanan sewaktu yang masih hangat .
Rasionalnya     :Untuk meningkatkan nafsu makan .
Diagnosa I1 : kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihan .          Kemungkinan dibuktikan oleh :
² Terjadi dehidrasi
² Membrane mukosa kering
² Tampak  lemas
Tujuan             : setelah dilakukan tindakan diharapkan kekurangan volume cairan dapat teratasi. Kriteria hasil    : mempertahankan volume cairan dalam tubuh yang adekuat
           dengan keseibangan masukan dan bebas dari tanda dehidrasi.
Intervensi        :kaji tanda-tanda vital
Rasionalnya     :Untuk mengetahui keadaan umum 
Intervensi        :pantau masukan dan pengeluaran kehilangan cairan dan catat kehilangan cairan
dalam waktu 24 jam .
Rasionalnya     : Untuk mengetahui Perubahan masukan cairan dan mengetahui resiko terjadi
  dehidrasi.
Intervensi        :Berikan cairan melalui IV
Rasionalnya     :Mengganti kehilangan cairan dan memperbaiki keseimbangan cairan dalam tubuh.
Diagnosa III : resiko tinggi terjadinya infeksi pada orang lain berhubungan dengan penyebaran kuman penyebab diare.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
Ø  Terkontaminasinya area yang bersih yang dapat nenimbulkan diare
pada orang lain.
Ø  Orang lain terinfeksi virus penyebab diare seperti virus cholera
Tujuan           : setelah dilakuan tindakan penyebaran kuman peyebab diare tidak terjadi.
Kriteria hasil : Anggota keluarga tidak terinfeksi kuman diare .
Intervensi        :Berikan area yang bersih dan bebas terkontaminasi pada anggota keluarga.
           Rasionalnya ; agar anggota keluarga terbebas dari penyakit diare.
           Anjurkan pada keluarga dan pengunjung dalam praktisi isolasi
Rasionalnya     :Agar pengunjung bebas dari tercemar diare pada penderita.
Intervensi        :Gunakan popok sekali pakai.
Rasionalnya     :Dengan pakaian yang bersih maka akan mengurangi proses terjadinya infeksi pada
  penderita .
Intervensi        :Anjurkan pada orang tua sebelum dan sesudah memegang supaya menccuci tangan
Rasionalnya     :Dengan kondisi yang bersih maka akan terbebas dari kuman diare ,
Diagnosa IV : gangguan integritas kulit berhubungan dengan BAB yang sering dan asam  Kemungkinan dibuktikan oleh:
ü  Area disekitar anus merah
ü  Adnya iritasi
ü  Kulit tampak merah .
Tujuan             : setelah dilakukan tindakan diharapakan integritas kulit tidak      terjadi .
Kriteria hasil    : integritas kulit disekitar area anus tampak utuh dan terbebas dari iritasi.
Intervensi        :Obsevasi area disekitar anus yang biasa terjadi iritasi.
Rasionalnya     :Mengetahui area disekitar anus membeeri perawatan segera pada penderita.
Intervensi        :Gunakan popok yang mampu menyerap feses yang cair
Rasionalnya     :Dengan popok yang daya serap tinggi maka akan mengurangi iritasi.
Intervensi        :Kaji tanda tanda vital
Rasionalnya     :Untuk mengetahui keadaan umum
Intervensi        :Kompres area disekitar anus yang iritasi dalam keadaan bersih.      
Rasionalnya     :Untuk mengurangi rasa nyeri diarea disekitar anus.
Diagnosa V : kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi , pengetahuan.
   Kemungkinan dibuktikan oleh :
*      Sering bertanya pada pihak medis,
*      Tidak tahu cara merawat dan mengatasi diare
*      Meminta informasi lebih lanjut pada pihak kesehatan .
Tujuan      : setelah dilakukan tindakan diharapkan keluarga mampu memahami dan  mencegah diare.
Kriteria hasil  : keluarga mampu melakukan perubahan hidup yang sehat dan terpola.
Intervensi :Berikan informasi yang akurat dan lengkap.
Rasionalnya:Dengan memberi informasi pada si penderita maka akan membantu keluarga keluar dari masalah yang dialami(diare)
Intervensi :Tentukan persepsi terhadap penyebab diare .
Rasionalnya:Membuat pengetahuan dasar dan memberikan  kesadaran konstruktif Pada individu
Intervensi :Berikan perhatian tentang gangguan ukuran gambaran tubuh .
Rasional:Antisipasi masalah dapat membantu dan menerima stimuluys yang buruk .
Intervensi   :Kaji ulang keluarga tanda dan gejala seperti muntah feses berbentuk cair dan berwaran   kehijauan..
Rasionalnya  :Evaluasi intervensi dibutuhkan untuk mencegah komplikasi lebih serius, misalnya, dehidrasi, hipotremi, dan asidosis .
4.      PELAKSANAAN
Pelaksanaan bertujuan untuk mengatasi diagnosa dan msalah keperawatan
kolaborasi dan membantu pencapaian tujuan yang ditetapkan memfasilitaskan
koping.
Tahap tindakan ada 3 diantaranya :
   Persiapan.
Perawat menyiapkan segala seuatu yang diperlukan dalam  tindakan keperawatan
yaitu review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap intervensi,
menganalisa, pengetahuan ,kemampuan dan yang diperlukan untuk mengetahui
komplikasi dari tindakan yang  mungkin timbul.
Menentukan kelengkapan, serta menyiapkan lingkungan yang
kondusif,mengidentifikasi aspek hukum,dan kode etik terhadap etika terhadap
resiko dari kesalahan tindakan.

Intervensi.
Pelaksanaan keperawatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional dan adapun sifat tindakan keperawatan yaitu ; independent
,interdependen, dan dependen.
Dokumentasi.
Mendokumentasi suatu proses keperawatan secara lengkap dan akurat.
5.       EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
melihat sejauh mana diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan dan
mengevaluasi kesalahan yang terjadi selama pengkajian , analisa, intervensi, dan
implementasi keperawatan dadpun taha-tahtap evaluasi antara lain:
mengukur pencapaian tujuan dilihat dari kognitif, afektif, dan psikomotor.
Membandingkan data yang sudah ada dengan pencapaian tujuan komponen untuk
mengevaluasi kualitas implementasi keperawatan antara lain.
Formatif:
Evaluasi setelah rencana keperawatan dilakukan untuk membantu keefektifan
tindakan secara berkelanjutan hingga tujuan tercapai.
Somatif :
Evaluasi yang diperlukan rencana keperawatan dilakukan pada akhir tindakan keperawatan secara objebtif, fleksible, dan efisien.

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar